Aktivitasnusantara.Com – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meresmikan dua area wisata di Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGG) Kamis (10/2/22) keduanya yakni Pantai Karanghawu di Kecamatan Cisolok yang telah di tata, dan Curug Sodong di Kecamatan Ciemas yang juga telah direvitalisasi.
Dalam kesempatan itu Emil mengatakan, peningkatan perekonomian diharapkan tumbuh dengan berbagai penataan kawasan wisata yang dilakukan, sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman bagi pengunjung.
“Dengan fasilitas seperti ini, Insyallah ia menjelaskan penataan dua kawasan yang menggunakan anggaran Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu merupakan komitmen pihaknya kepada UNESCO.
“UNESCO itu kan memberi deadline untuk penataan, jangan sampai kita hanya minta gelarnya saja tapi tidak ada bukti penataan-penataan dan perbaikan fasilitas, Nah inilah komitmen Pemprov Jabar bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi, satu persatu fasilitas disempurnakan, direvitalisasi untuk mempertahankan gelar Unesco Global Geopark yang sertifikasinya ada umurnya,” bebernya.
Ia berharap, perekonomian di selatan Jawa Barat Khususnya Kabupaten Suka bumi semakin maju dengan kawasan pariwisata yang dimiliki, Emil pun berharap, Covid-19 semakin surut dan kabupaten Sukabumi menjadi destinasi wisata alam terbaik, terbesar, dan go Internasional di Jawa Barat.
“Di Jawa Barat 80 persen kasus omicron itu munculnya di Bodebek dan Bandung 20 persennya tersebar di 21 Kota dan Kabupaten yang jumlah nya tidak terlalu banyak, rata-rata masih dibawah 200 atau 300, tapi kalau Bandung itu sudah di atas 1000- an,” paparnya.
Kendati begitu Emil mengingatkan agar kewaspadaan tetap harus ditingkatkan sehingga kasus tidak melonjak signifikan, pentingnya aplikasi peduli lindungi dan pemakaian masker menjadi hal yang paling penting sangat diperlukan.
“Tidak perlu ada penyekatan, yang penting pada saat orang-orang itu sampai ada sebuah prosedur untuk memastikan orang yang datang dia sudah di vaksin dua kali dan memiliki PeduliLindungi jadi silahkan Pembelajaran Tatap Muka, ambil keputusan sesuai situasi saja, Jabar itu terlalu luas jadi bagi di Depok contohnya itu sudah diturunkan tinggal 25 persen Bandung juga sama,” ungkapnya.
“Tapi daerah-daerah tadi yang 20 persen yang tersebar di 20-an kabupaten dan kota, kalau tidak ada kasus signifikan PTM lanjut saja karena sudah 2 tahun anak-anak sekolah online,” pungkasnya. (Mia)