Menu

Mode Gelap
Afina Ramadhanah Anak Berprestasi Asal Makassar Soppeng Ketua DPD RI Sebut Ormas Penting Sebagai Penghubung Aspirasi Publik Gubernur Dinilai Tidak Serius Tanggapi Perihal Musorprov KONI Di Hadapan Wakil Bupati Se-Bengkulu, Sultan Minta Eksekutif Tidak Baper Jika Diawasi Proyek PGE Hulu Lais Habiskan Anggaran Rp 3,5 Triliun

Bengkulu · 16 Nov 2021 16:14 WIB ·

Banjir Sintang, Waket DPD RI Ingatkan Pemerintah Soal Urgensi Kebijakan Perubahan Iklim


					Banjir Sintang, Waket DPD RI Ingatkan Pemerintah Soal Urgensi Kebijakan Perubahan Iklim Perbesar

Jakarta – Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin mengaku khawatir dengan fenomena banjir berkepanjangan yang melanda daerah Sintang Kalimantan Barat akan melanda daerah lainnya di Indonesia.

“Kami menduga dan mengkhawatirkan suasana krisis iklim dan anomali cuaca yang rentan ini akan terjadi secara meluas dan menjadi pola bencana yang rutin terjadi di masa depan. Gejala itu yang kami tangkap saat ini,” ujar mantan wakil Gubernur Bengkulu ini melalui pesan tertulisnya pada Selasa (16/11).

Menurutnya, banjir Sintang tidak sekedar menjadi bencana alam, tapi lebih merupakan gejala awal dari fenomena iklim yang semakin terasa dampaknya oleh kawasan tropis. Ini adalah alarm, bahkan daerah dengan daya dukung lingkungan dan hutan yang tangguh seperti Kalimantan pun tak bisa luput dari banjir, jika curah hujan tinggi tidak diberikan ruang di dalam tanah.

“Prinsipnya sederhana, bahwa segala sesuatu memilki ruangnya tersendiri, begitupun dengan air. Masalahnya, kita sudah terlalu banyak mengambil hak-hak air atas ruangnya, dan hutan adalah ruang resapan bagi hujan,” kata Sultan.

Sehingga, tambahnya, Adalah penting bagi pemerintah, DPD, DPR dan semua pihak terkait untuk menerjemahkan fenomena banjir Sintang ini ke dalam sebuah pendekatan kebijakan Mitigasi yang lebih inklusif, berkelanjutan dan komprehensif.

“Saya secara pribadi selalu menyuarakan dan mendorong wacana dan urgensi kebijakan perubahan iklim ini, bahwa sudah saatnya segala pendekatan kebijakan iklim harus terkagum dalam sebuah solusi hukum yang baku, yang kami sebut dengan UU omnibus Perubahan Iklim,” ujarnya.

Lebuh jauh, pimpinan DPD RI yang baru saja menjadi pembicara di forum perubahan iklim dunia atau COP26 Glasgow ini meminta semua pihak untuk memaafkan kesalahan kebijakan penanganan ekonomi masa lalu yang cenderung deforestatif. Karena kita semua merupakan bagian dari masa lalu.

“Biarkan harapan dan optimisme tumbuh bersama kebijaksanaan kita sebagai bangsa yang besar. Kini saatnya semua pihak, terutama pemerintah daerah untuk mewaspadai fenomena cuaca dan potensi bencana yang sama dengan kebijakan mitigasi dan adaptasi iklim yang tangguh,” tegasnya.

Seperti diketahui bahwa, Banjir menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Sintang selama sebulan terakhir ini. Akses bantuan ke daerah itu sempat tertutup karena ketinggian air.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang mencatat, sampai saat ini, sebanyak 35.807 KK atau 124.497 warga terdampak. Dari jumlah warga yang terdampak itu, sebanyak 25.884 orang terpaksa harus mengungsi.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Masalah Honorer dan KJP, Heru Budi Dibela Jaringan Pemuda Jakarta

21 Juli 2024 - 20:12 WIB

Pengusaha Undang Sumbaga, Sampaikan Rohidin-Meri Kandidat Kuat Dan Layak Pimpin Bengkulu

19 Juli 2024 - 12:14 WIB

Ambil Berkas di PKB, Tim Rohidin Optimis PKB Bengkulu Membersamai Perjuangan Pilkada

16 Juli 2024 - 16:40 WIB

Gebrakan Kuliner di Tangerang! Lubuak Idai Raya Resmi Dibuka, Sajikan Masakan Padang yang Bikin Ketagihan!

13 Juli 2024 - 04:44 WIB

Dapat Dukungan masyarakat,Pasangan Bakal Calon Bupati Lebong Romio Parnandes Dan Wilyan Bachtiar, Akan Deklarasi Bulan Ini!!

3 Juli 2024 - 11:39 WIB

Mahasiswa Kesos Unib dan Lazisnu Lakukan Mitigasi Bencana Lansia

27 Juni 2024 - 18:30 WIB

Para lansia sedang mendengarkan materi tentang kesiapsiagaan terhadap bencana (foto:Himaks)
Trending di Bengkulu