Aktivitasnusantara.Com- ganguan Psikotik ini adalah penyakit mental yang menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan dalam membedakan antara imajinasi dengan realita, berikut contoh Obat Antipsikotik untuk Atasi Gejala Psikosis Seperti Delusi, Halusinasi, dan Kecemasan.
Dr.Lucy Bangun SpKJ, Dokter Spesialis Jiwa (Psikiater)Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu, menjelaskan bila, Antipsikotik biasanya diresepkan untuk mengatasi psikosis, skizofrenia, dan masalah lainnya.
Antipsikotik adalah salah satu jenis obat yang biasa diresepkan dokter untuk mengatasi psikotik.
Obat ini juga sering digunakan untuk meredakan gejala skizofrenia, gangguan skizoafektif, bipolar, depresi berat, dan gejala psikotik dari gangguan kepribadian.
Beberapa obat juga dilisensikan untuk mengobati masalah kesehatan lain. Misalnya masalah fisik seperti cegukan terus-menerus, masalah keseimbangan, serta agitasi dan pengalaman psikotik dalam demensia.
Antipsikotik digunakan secara oral dan tersedia dalam dua bentuk, yaitu tablet dan cair.
Namun, pada beberapa kondisi juga bisa diberikan dalam bentuk suntikan. Ini adalah bentuk obat slow-release yang diberikan sebagai suntikan setiap beberapa minggu.
Jika antipsikotik diberikan di rumah sakit, dokter mungkin menggunakan jenis yang dapat dihirup, yang disebut loxapine adusave.
Namun, pemberian obat jenis ini harus benar-benar dalam pengawasan dokter, jelas Dr.Lucy Bangun SpKJ.
Obat antipsikotik tidak bisa benar-benar menyembuhkan psikosis. Cara kerjanya adalah dengan cara mengurangi dan mengendalikan banyak gejala psikosis, seperti:
* Delusi dan halusinasi, seperti paranoia dan mendengar suara-suara aneh.
* Kecemasan dan agitasi serius, misalnya karena merasa terancam.
* Ucapan yang tidak jelas dan pemikiran yang kacau.
* Kebingungan.
* Perilaku kekerasan atau mengganggu.
Pada beberapa kondisi, antipsikotik mungkin tidak menghilangkan gejala tersebut sepenuhnya.
Obat antipsikotik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
* Antipsikotik generasi pertama, atau disebut juga antipsikotik tipikal.
* Antipsikotik generasi kedua, atau disebut juga antipsikotik atipikal.
Kedua jenis obat tersebut berpotensi bekerja untuk orang yang berbeda.(Wulan)