Menu

Mode Gelap
Ketua KPID Bengkulu Raih Juara 1 Lomba Menembak Bersama Kapolda Bengkulu Kapolda Bengkulu Gelar Coffe Morning, Insan Pers Diajak Olahraga dan Menembak Afina Ramadhanah Anak Berprestasi Asal Makassar Soppeng Ketua DPD RI Sebut Ormas Penting Sebagai Penghubung Aspirasi Publik Gubernur Dinilai Tidak Serius Tanggapi Perihal Musorprov KONI

Bengkulu · 5 Des 2022 21:27 WIB ·

Mengenal Obat Antipsikotik untuk Atasi Gejala Psikotik, Dr.Lucy Bangun SpKJ, Spesalis RSKJ Soeprapto Bengkulu


 Dr.Lucy Bangun SpKJ, Dokter Spesialis Jiwa (Psikiater)Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu.(Doc:Wulan) Perbesar

Dr.Lucy Bangun SpKJ, Dokter Spesialis Jiwa (Psikiater)Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu.(Doc:Wulan)

Aktivitasnusantara.Com- ganguan Psikotik ini adalah penyakit mental yang menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan dalam membedakan antara imajinasi dengan realita, berikut contoh Obat Antipsikotik untuk Atasi Gejala Psikosis Seperti Delusi, Halusinasi, dan Kecemasan.

Dr.Lucy Bangun SpKJ, Dokter Spesialis Jiwa (Psikiater)Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu, menjelaskan bila, Antipsikotik biasanya diresepkan untuk mengatasi psikosis, skizofrenia, dan masalah lainnya.

Antipsikotik adalah salah satu jenis obat yang biasa diresepkan dokter untuk mengatasi psikotik.

Obat ini juga sering digunakan untuk meredakan gejala skizofrenia, gangguan skizoafektif, bipolar, depresi berat, dan gejala psikotik dari gangguan kepribadian.

Beberapa obat juga dilisensikan untuk mengobati masalah kesehatan lain. Misalnya masalah fisik seperti cegukan terus-menerus, masalah keseimbangan, serta agitasi dan pengalaman psikotik dalam demensia.

Antipsikotik digunakan secara oral dan tersedia dalam dua bentuk, yaitu tablet dan cair.

Namun, pada beberapa kondisi juga bisa diberikan dalam bentuk suntikan. Ini adalah bentuk obat slow-release yang diberikan sebagai suntikan setiap beberapa minggu.

Jika antipsikotik diberikan di rumah sakit, dokter mungkin menggunakan jenis yang dapat dihirup, yang disebut loxapine adusave.

Namun, pemberian obat jenis ini harus benar-benar dalam pengawasan dokter, jelas Dr.Lucy Bangun SpKJ.

Obat antipsikotik tidak bisa benar-benar menyembuhkan psikosis. Cara kerjanya adalah dengan cara mengurangi dan mengendalikan banyak gejala psikosis, seperti:
* Delusi dan halusinasi, seperti paranoia dan mendengar suara-suara aneh.
* Kecemasan dan agitasi serius, misalnya karena merasa terancam.
* Ucapan yang tidak jelas dan pemikiran yang kacau.
* Kebingungan.
* Perilaku kekerasan atau mengganggu.
Pada beberapa kondisi, antipsikotik mungkin tidak menghilangkan gejala tersebut sepenuhnya.

Obat antipsikotik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
* Antipsikotik generasi pertama, atau disebut juga antipsikotik tipikal.
* Antipsikotik generasi kedua, atau disebut juga antipsikotik atipikal.
Kedua jenis obat tersebut berpotensi bekerja untuk orang yang berbeda.(Wulan)

Artikel ini telah dibaca 91 kali

Baca Lainnya

Stafsus Adam Muhammad Pantau Proses SKB CPNS Kemenkumham Sulsel

10 Desember 2024 - 11:14 WIB

Alumnus Unhas Darmawangsa Mampawa: Pelecehan Seksual di Kampus Unhas adalah Alarm Bagi Moral dan Sistem Kita

30 November 2024 - 13:10 WIB

Masa Sidang lll Ketua DPRD Sumardi, Tampung Aspirasi Warga Kelurahan Muara Dua

29 November 2024 - 10:41 WIB

Ternyata Helmi Hasan yang Undang KPK ke Bengkulu, Kode Saat Debat ke 2 di Mercure

24 November 2024 - 13:50 WIB

Masa Sidang lll Sumardi Reses di Kelurahan Sidomulyo , Tampung Aspirasi Warga

20 November 2024 - 04:12 WIB

Wujudkan Semangat Olahraga Mendunia, Pemimpin Muda Nusantara adakan turnamen futsal ke dua 2024

19 November 2024 - 15:49 WIB

Trending di Daerah