Bengkulu – Ketua Media Online Indonesia (MOI) Provinsi Bengkulu, K. Hadi menyoroti perihal polemik Musorprov yang terjadi di KONI Provinsi Bengkulu. Ia menilai Gubernur Bengkulu dan instansi terkait tidak serius menanggapi perihal ini, Bengkulu (21/12/21).
Disebutkannya, diundurnya jadwal Musorprov KONI yang ketiga kali ini seharusnya tidak terjadi. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar bagi dirinya bahkan masyarakat.
Ia menyebutkan, padahal sudah jelas KONI Provinsi meminta kepada KONI Pusat untuk Musorprov ini dilakukan sesuai jadwal. Tapi mengapa dengan beberapa alasan Pemprov melalui Dispora meminta Musprov ini ditunda.
“Kami menduga adanya permainan politik di sini, karena permintaan dilaksanakannya Musorprov oleh KONI Provinsi Bengkulu sudah jelas dan mewakili cabor yang ada. Saat kami telaah musorprov ini sebetulnya memang bisa dilaksanakan sesuai jadwal-jadwal sebelumnya,” ujarnya.
Selain itu dikatakanya juga, surat terakhir dari KONI Pusat 20 Desember yang meminta Musorprov ini ditunda, baginya ada kejanggalan. Menurutnya ditundanya Musorprov dengan alasan belum selesainya laporan pertanggung jawaban dan keuangan tahap I dan II masa bhakti 2017 – 2021 itu tidak tepat.
“Saya bersama tim mengkaji, yang akan dilaksanakan saat ini yakni Musorprovlub. Jadi pada Musorprovlub tidak ada pembahasan anggaran lagi, karena ini dilaksanakan luar biasa atas dasar permintaan Cabor melalui KONI, dan sesuai AD/ART seharusnya KONI Pusat melaksanakannya,” ucapnya.
Disampaikannya juga, dalam surat KONI Pusat tersebut tertulis alasan Pemprov menunda karena belum adanya matrik pantauan tidak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat KONI Provinsi Bengkulu anggaran 2021. Baginya, terkait laporan ini bisa dilakukan tanpa dipengaruhi adanya Musorprovlub.
“Ini sederhana sekali, bukan berati kita harus menumbur aturan, tapi sembari laporan ini diselasaikan Musorprovlub bisa dilaksanakan,” ungkap Hadi yang mengayomi puluhan media online di Provinsi Bengkulu ini.
Dirinya meminta, Pemprov jangan permainkan Musorprovlub ini, karena akan berdampak pada psikologis atlet yang ada di Provinsi Bengkulu. Ini akan berpengaruh pada konsentrasi atlet dalam mempersiapkan diri menghadapi ajang besar ke depan.
“Masih banyak hal besar yang akan dihadapi KONI beserta Pemprov ke depan. Bagaimana bisa menghadapi hal besar jika hal seperti ini saja tidak bisa selesai,” sebutnya.(red)