Bengkulu, Aktivitasnusantara.Com-Kepala Desa Pasar Ipuh Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko, Anang Topriansyah, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap Pemerintah Kabupaten Mukomuko. Hal ini dikarenakan harapan pembangunan Jalan Usaha Tani yang menjadi harapan bagi masyarakat di Desa Pasar Ipuh, tidak terwujud sejak lama.
Desa Pasar Ipuh memiliki lahan persawahan seluas 200 hektar dan jalan penghubung menuju ke lahan persawahan tersebut mengalami kerusakan yang cukup serius. Kondisi jalan yang semakin parah membuat aktivitas pertanian masyarakat menjadi terhambat. Kepala Desa Pasar Ipuh merasa prihatin, karena harapan masyarakat untuk memperbaiki jalan tersebut selalu terkesan sia-sia.
Sangat disayangkan, Pemerintah Kabupaten Mukomuko dinilai lamban dalam menanggapi permasalahan yang dihadapi warga Desa Pasar Ipuh. Jalan yang merupakan sarana vital bagi kegiatan petani selalu menjadi keluhan pemilik lahan. Kepala Desa Pasar Ipuh berharap Pemerintah Kabupaten Mukomuko dapat memperhatikan permasalahan ini dengan serius dan segera menunjukkan tindakan yang nyata untuk memperbaiki jalan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Pasar Ipuh ,Anang Top Topriansyah juga mengharapkan Anggota DPRD yang sudah kami pilih dapat membantu mengaspirasikan keluhan ini kepada dinas yang terkait, karena untuk apa dipilih kalau tidak dapat memberikan solusi. Harapannya, adalah agar permasalahan ini dapat ditangani secepatnya dan menjadi perhatian serius bagi pemerintah Kabupaten Mukomuko
Menurut Anang, pembangunan Jalan Usaha Tani ini menjadi harapan besar bagi masyarakat Desa Pasar Ipuh dan sekitarnya. Dengan kondisi jalan yang semakin memprihatinkan, tidak hanya menghambat aktivitas pertanian saja, namun juga dapat mengganggu perekonomian masyarakat setempat.
Kepala Desa Pasar Ipuh kembali menegaskan, bahwa perbaikan jalan merupakan masalah yang sangat mendesak dan perlu segera ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Mukomuko, kami sudah cukup makan janji janji perbaiki jembatan dan sarana jalan lainnya dari Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko hanya survey survey terus tidak mendatangkan hasil.
