Aktivitasnusantara.Com– Pasca terputusnya pipa air bersih yang terjadi di Bengkulu Tengah (Benteng) tiga pekan lalu, karena ada proyek jalan nasional. Hingga Selasa (23/8/22), meskipun air sudah mengalir, tetapi masih menjadi permasalahan bagi manajemen Perumda Tirta Raflesia.
Pasalnya kerusakan pipa utama yang kini diperbaiki, kondisinya tidak seratus persen maksimal. Karena perbaikannya dilakukan darurat. Sehingga distribusi air bersih kepada 500 sambungan rumah (SR) disejumlah desa tak berjalan maksimal. Disebabkan banyak terjadi kebocoran.
Menghadapi permasalahan ini, dari manajemen Perumda Tirta Raflesia meminta kepada pihak Balai Pengelola Jalan Nasional (PBJN) Bengkulu yang memiliki proyek penggakian longsoran, agar ada duduk bersama untuk mencari solusi terbaik. Karena ini demi kepentingan hak orang banyak.
Direktur Perumda Tirta Raflesia Kabupaten Benteng, Siti AZ, SE, MH, didampingi Kabag Teknik Karnedi dan staf perencanaan
Ferry Yansen, kepada media ini Senin (23/8/22), memaparkan permasalahan kerusakan pipa milik Perumda Tirta Raflesia itu jadi dilema bagi pihaknya.
“Kerusakan ini bukan kehendak kita semua. Tetapi dikarenakan ada sebab akibat. Maka, karena ini fasilitas umum (fasum- red), baik itu air bersih maupun jalan, tentu menjadi tanggung jawab kita semuanya. Tidak perlu cari pembenaran. Yang dibutuhkan solusi, bagaimana fasum yang ada ini dapat bermanfaat buat seluruh masyarakat,” paparnya dengan nada bijak.
Mantan pengusaha konstruksi ini menyebut pihaknya meminta ada solusi terbaiklah dari pihak BPJN. “Kami cuma minta untuk disiapkan pipa. Yang kerja nanti kami (Perumda- red). Sehingga persoalan ini cepat selesai dan konsumen terasa nyaman,” ujar Siti.
Terkait koordinasi pemasangan pipa tambah Siti, pihaknya tidak sampai sejauh itu mengetahui. “Pemasangan pipa air bersih itu juga dari dana APBN. Pihaknya terima sudah jadi. Yang pasang pipa tersebut dari Bidang Cipta Karya. “Jadi jika dikait-kaitkan tidak kordinasi, bukannya rana kita,” imbuh Siti.
Terpisah, Wakil Direksi Teknik Pengerjaan Longsoran BPJN, Yuliansyah, dihubungi media ini Rabu sore (24/8), menjelaskan pihaknya sangat terbuka untuk duduk bersama membicarakan masalah ini. “BPJN setiap saat terbuka untuk bertemu,” ujarnya dengan nada serius.
Dalam duduk bersama itu tentu kedua belah pihak sama-sama menyampaikan penjelasan soal duduk persoalannya. “Saya kira akan ada solusi. Namun sampai hari ini (Rabu- red) manajemen Perumda Tirta Raflesia belum ada kordinasi ke BPJN,” ujarnya.
Ditambahkan, sebelum proyek pengerjaan longsoran ini jalan, BPJN sudah sosialisasi dengan bersurat pada instansi terkait. Seperti Bupati, Kejari, Polres, PLN, Telkom, dan bahkan pada PDAM. “Kita kalau bertamu ke rumah orang harus mebgucap asalamualaikum lebih dahulu,” demikian Yuliansyah.(Tr)