Menu

Mode Gelap
Afina Ramadhanah Anak Berprestasi Asal Makassar Soppeng Ketua DPD RI Sebut Ormas Penting Sebagai Penghubung Aspirasi Publik Gubernur Dinilai Tidak Serius Tanggapi Perihal Musorprov KONI Di Hadapan Wakil Bupati Se-Bengkulu, Sultan Minta Eksekutif Tidak Baper Jika Diawasi Proyek PGE Hulu Lais Habiskan Anggaran Rp 3,5 Triliun

Bengkulu · 30 Jun 2022 22:56 WIB ·

Pesawat Asing Angkut Narkoba di Paksa Mendarat


					Nekat terbang tanpa izin pesawat asing bawa narkoba, dipaksa mendarat (force down) di Medan.(Doc:Mysr) Perbesar

Nekat terbang tanpa izin pesawat asing bawa narkoba, dipaksa mendarat (force down) di Medan.(Doc:Mysr)

Aktivitasnusantara.Com-Aksi pendaratan paksa pesawat mengangkut narkoba itu, berawal dari terlacaknya sebuah pesawat asing di radar milik Komando Operasi Udara I/Medan. Begitu dilperiksa dan diverifikasi, pesawat yang kemudian diberi kode ‘Lasa X’ itu diketahui tidak mempunyai izin terbang melintasi wilayah kedaulatan Indonesia.

Karena itu, Komando TNI AU begerak cepat mengerahkan dua pesawat tempur F-16 dari skadron 16 Lanud Pekanbaru untuk mengejar dan mencegat (intercept) pesawat dimaksud, satu pesawat F-16 melakukan komunikasi, satunya lagi berada di posisi belakang bertindak sebagai penembak (Shutter), sehingga pesawat itu dipaksa mendarat di Lanud Suwondo.

Setelah berada di Areal Steril Apron Lanud, petugas gabungan dari 12 institusi kementerian dan lembaga terkait, secara bergantian melakukan pemeriksaan terhadap dokumen dan fisik dari awak kabin, penumpang serta barang bawaannya.

Dari pemeriksaan petugas, didapati seorang penumpang dengan kondisi kurang sehat dan seorang penumpang lainnya membawa sebuah bungkusan besar narkotika yang di lakban. Penumpang yang sakit langsung dievakuasi ke RS Angkatan Udara Medan sedangkan pemilik narkoba diamankan guna proses hukum.

Pendaratan paksa pesawat asing ini bukanlah peristiwa yang sebenarnya, melainkan simulasi penanganan bersama pesawat asing setelah pemaksaan mendarat (force down) yang dibuka Menko Polhukam di Lanud Suwondo Medan.

Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional, Marsekal Muda Ir Novyan Samyoga MM mengatakan, “simulasi ini merupakan latihan bersama bagi 12 kementerian dan lembaga terkait dan dikoordinasikan dari kementerian Polhukam.” Terangnya.

“Jika Force Down terjadi lagi, kita dari masing-masing instansi tidak lagi gamang dan sudah tahu apa yang harus kita buat sesuai SOP nya,” sebut Ir Novyan Samyoga MM.

Novyan menguraikan, peristiwa pemaksaan mendarat pada pesawat asing pertama kali terjadi pada pesawat kargo Ethiopian Air di 2019 lalu. Saat itu setelah pendaratan paksa, justru terjadi kesalahan penanganan. Penanganan menjadi berlarut-larut karena semuanya saling menunggu. 

“Sekarang sudah ada kesepakatan bersama lintas instansi terkait SOP dan hari ini kita latihan sedemikian rupa. Alhamdulilah dari seluruh kementerian dan lembaga terkait telah menjalankan perannya sebagaimana mestinya. Sehingga apa bila terjadi permasalahan serupa, dimana terjadi pemaksaan mendarat, kita semua tahu harus membuat apa,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Prof Dr Mohammad Mahfud MD SH, SU, MIP juga memberikan sambutan pembukaan Simulasi Force Down yang dibacakan Marsekal Muda TNI Ir Novyan Samyoga MM. (Mysr)

Artikel ini telah dibaca 39 kali

Baca Lainnya

Resmi Dilantik, Nursandi Nahkodai HMI Cabang Soppeng Periode 2024-2025

4 September 2024 - 22:38 WIB

Melalui Poltekesos, Kemensos RI Gelar Ujian Wawancara Sertifikasi Bagi SDM Kesejahteraan Sosial Provinsi Bengkulu

25 Agustus 2024 - 14:58 WIB

Aldoni Maulana Pemuda Berprestasi Sukses Sambet Percapaian Berbagai Duta

22 Agustus 2024 - 08:56 WIB

Pemain Bola Arhan di Selingkuhi Azizah Sang Istri Berujung Talak 3, BENARKAH!!!

21 Agustus 2024 - 01:45 WIB

Tantangan Pekerja Sosial di Era Digitalisasi

20 Agustus 2024 - 21:25 WIB

Heru AMPG Tegaskan, “Rohidin Calon Gubernur Layak dan Bisa Calon, Berikut Penjelasanya

15 Agustus 2024 - 20:24 WIB

Trending di Bengkulu