Aktivitasnusantara.Com-Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar merupakan suatu hal yang penting bagi peningkatan kelas UMKM. Maka dari itu kemitraan kedua belah pihak tersebut harus terus dikembangkan dengan prinsip saling menguntungkan hingga dapat berdaya saing di pasar global.
Diungkapkan oleh Ketua Umum (Ketum) Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu, Undang Sumbaga bahwa pihaknya bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu telah melakukan penandatanganan kerja sama dalam rangka kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan pelaku UMKM di Provinsi Bengkulu belum lama ini.
Lebih lanjut ditegaskan oleh Ketum Undang bahwa bentuk kemitraan tersebut diperlukan UMKM untuk tumbuh kompetitif dan turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.
“Kemitraan UMKM dengan usaha besar ini sangat penting agar UMKM bisa masuk dalam rantai produksi global, dan meningkatkan peluang UMKM untuk naik kelas, serta meningkatkan kualitas usaha UMKM menjadi lebih kompetitif,” ujarnya, Rabu (30/11).
Undang menyampaikan langkah awal yang dapat dilakukan dalam kemitraan tersebut ialah dengan memastikan kerja sama tersebut berlangsung secara berkelanjutan. “Kontrak kerja antara UMKM dan usaha besar ini harus berlangsung secara berkelanjutan. Tidak hanya sekali, tapi terus-menerus. Kemudian terus meningkat nilainya serta meningkat pula luas cakupannya sehingga secara signifikan meningkatkan kelas dan daya saing UMKM kita,” sampainya.
Selanjutnya melalui kerja sama tersebut, HIPMI pun mengharapkan agar UMKM dapat terus belajar dan meningkatkan manajemen dan kualitas produknya sesuai dengan keinginan pasar untuk naik kelas. “Terus meningkatkan kualitas produk, memperbaiki manajemen, memperbarui desain produk sesuai keinginan pasar, dan bisa memanfaatkan kerja sama kolaborasi dengan usaha-usaha besar ini agar bisa menaikkan kelasnya,” ucapnya.
Kemudian dituturkan oleh Undang, kemitraan ini tentu harus diperluas lebih lanjut dan dilembagakan hingga terbentuk pola relasi yang saling menguntungkan antara UMKM dengan perusahaan-perusahaan besar. “Usaha besar tidak boleh hanya mementingkan dirinya sendiri. Harus melihat lingkungannya apabila ada UMKM, libatkan dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Pemerintah akan terus berupaya dan membangun ekosistem yang kondusif agar kolaborasi usaha besar dengan UMKM ini menguntungkan dua belah pihak dan terus berkembang,” tuturnya.
“Dengan kemitraan itu, tentunya masyarakat sekitar akan terbantu dan kondusifitas iklim investasi juga terjaga,” tambahnya.
Setidaknya sudah ada puluhan UMKM yang telah mewujudkan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar di daerah dan diharap akan disusul oleh UMKM-perusahaan besar lainnya. “Target kami sebanyak-banyaknya dan tidak membatasi. Apalagi ketika ini sudah terjalin, nantinya akan ada relaksasi agar kemitraan tersebut harmonis. Selain itu kami targetkan agar UMKM juga mulai masuk ke dalam keanggotaan HIPMI untuk mulai mengembangkan usahanya,” demikian Undang.(My)