Aktivitasnusantara.Com – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Bengkulu mengutus sebanyak 50 ASN untuk mengikuti Orientasi Penguatan Moderasi Beragama (PMB). Kegiatan berlangsung pada Senin sampai dengan Kamis, tanggal 7-10 Maret 2022 di Nala Sea Side Hotel, Jalan Pariwisata Pantai Panjang Kota Bengkulu.
Orientasi PMB yang digelar berkolaborasi dengan kelompok kerja nasional Kemenag RI ini, akan dibuka secara resmi oleh Kakanwil Dr H. Zahdi Taher M.HI, Senin (7/2/2022).
Kepala Bagian Tata Usaha Drs H. Hamdani M.Pd mewakil Kakanwil Dr.H.Zahdi Taher M.HI mengungkapkan, peserta akan diikuti sebanyak 90 orang yang akan dibagi dua angkatan. Masing-masing angkatan I dan II akan diikuti sebanyak 45 peserta.
“Dari 45 peserta tersebut, terdiri dari 10 dari perwakilan pengurus FKUB dan 10 Kasubag Tata Usaha dan Kasi Bimas Kemenag Kabupaten/Kota,” kata Hamdani.
“Begitu juga 50 peserta ASN Kanwil, akan dibagi 25 orang pada masing-masing angkatan,” lanjut Hamdani
Dalam kegiatan ini menurut Hamdani, ASN akan mendapatkan jam pelajaran atau materi dari Kemenag RI, jajaran Kanwil serta dari pemuka agama yang memang memiliki kepakaran dalam bidang tertentu.
“Bahan ajar yang akan disampaikan narasumber telah disusun secara sistematis, yang akan menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang diharapkan akan dikuasai oleh peserta. Sehingga materi pelajaran ini dapat diterapkan dilingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakat,’’ jelas mantan Kakan Kemenag Kabupaten Mukomuko itu.
Dikesempatan yang sama, Kakanwil ketika memberikan pembinaan kepada peserta melalui virtual Jumat yang lalu mengatakan, Indonesia merupakan bangsa yang majemuk baik dari aspek suku, budaya bahasa maupun agama. Tentu kamajemukan ini, merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
“Anugrah inilah yang patut kita syukuri dan perlu dirawat, sehingga tidak menjadi petaka bagi kita selaku bangsa Indonesia,’’ ungkap Kakanwil.
Untuk tidak menjadi petaka, Kakanwil mengakui perlu adanya keterlibatan ASN, dan pemuka agama untuk menjadi oase yang bisa menyejukkan hati bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat di Provinsi Bengkulu.
“Karenanya dengan orientasi PMB ini, diharapkan ASN maupun tokoh agama bisa berperan aktif menjaga kerukunan umat beragama. Sehingga tidak muncul sikap ekstremisme dan radikalisme,’’ tegas Zahdi.
“Para ASN harus memiliki wawasan keagamaan yang moderat, toleran, non kekerasan dan ramah dengan tradisi. Tentu akhirnya, ASN dapat menjadi pelopor atau teladan moderasi beragama,’’ demikian Kakanwil.