Menu

Mode Gelap
Ketua KPID Bengkulu Raih Juara 1 Lomba Menembak Bersama Kapolda Bengkulu Kapolda Bengkulu Gelar Coffe Morning, Insan Pers Diajak Olahraga dan Menembak Afina Ramadhanah Anak Berprestasi Asal Makassar Soppeng Ketua DPD RI Sebut Ormas Penting Sebagai Penghubung Aspirasi Publik Gubernur Dinilai Tidak Serius Tanggapi Perihal Musorprov KONI

Bisnis & Ekonomi · 18 Feb 2022 20:34 WIB ·

Harga Kedelai Melambung, Pedagang Tempe Tahu Terkena Dampaknya


 Harga Kedelai Melambung, Pedagang Tempe Tahu Terkena Dampaknya Perbesar

Aktivitasnusantara.Com – Tahu dan tempe di sejumlah pasar di Kota Surabaya mulai langka. Bila ada, harganya lebih mahal dibandingkan dengan hari biasanya. Berdasar pantauan tim JawaPos.com, di Pasar Induk Jagir Wonokromo, hanya ada beberapa tumpukan tempe dan tahu. Tempe yang dijual dengan kemasan plastik maupun berselimut daun pisang. Harga tempe balok dengan kemasan plastik melambung. Satu balok tempe dijual dengan harga Rp 10.000. ”Dari yang jual (agen), memang mahal. Barangnya juga nggak banyak,” kata Aisah, penjual tempe.

Sedangkan untuk harga tahu yang biasanya di kisaran Rp 2.000 kini melambung hingga Rp 5.000. Menurut Aisah, hal itu terjadi karena tidak banyak pasokan dari agen tahu dan tempe. ”Memang nggak banyak produksi. Harga kedelai mahal. Jadi nggak kulak (beli) banyak-banyak. Takut nggak laku,” tutur Aisah.

Sementara itu hal yang sama terjadi di Pasar Tambahrejo, Surabaya. Rahma, salah satu penjual tahu mengatakan, tak menjual banyak tahu dan tempe. Selain karena harga belinya cukup tinggi, dia khawatir barang tidak laku. ”Aku kulak tempe harga Rp 2.500 dijual Rp 4.000. Harganya naik, tapi belum naik-naik banget. Nunggu katanya ada demo perajin,” terang Rahma.

Menurut Rahma, ia mendengar kabar bahwa paguyuban perajin tempe dan tahu akan melakukan aksi mogok kerja dan demonstrasi pada Senin hingga Rabu (23/2). ”Sekarang harganya mahal. Tapi menunggu hasil demo dan mogok kerja. Kalau berhasil (dibantu pemerintah), paling yo mudun (harganya turun). Nek gak yo tambah larang (kalau enggak ya tambah mahal),” ujar Rahma.

Kekhawatiran itu juga dirasakan Aminah, pedagang tempe di Pasar Pucang. Dia menyebut meski tempe lebih tipis, harganya labih mahal. ”Aku ketar-ketir (khawatir). Kalau harga kedelai terus-terusan kayak gini, ya kita susah. Gak oleh bati (nggak dapat untung),” kata Aminah.

Sebelumnya, perajin tempe dan tahu di Kota Surabaya akan melakukan mogok kerja dan demonstrasi selama tiga hari. Yakni pada Senin (21/2) hingga Rabu (23/2), protes harga kedelai melambung di pasaran. (***)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

Baca Lainnya

Sumardi Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Hadiri Acara Striking Fight Tibo Tibo Duel di Bencollen Mall

26 Oktober 2024 - 02:05 WIB

Kader Muda Gerindra Sampaikan Calon Kepala Daerah Kaltara

25 Oktober 2024 - 21:22 WIB

Romio Parnandes Pengusaha Tambang, Kader Golkar Ambil Forumlir Caketum BPD Hipmi Bengkulu

21 Oktober 2024 - 19:50 WIB

Bebaskan Segera Mardani H Maming Segera, Bambang Harymurti

16 Oktober 2024 - 16:21 WIB

Prof. Romli Atmasasmita Soroti Kesesatan Hukum dalam Kasus Mardani Maming

14 Oktober 2024 - 16:12 WIB

Keluarga Istri Helmi Hasan Dukung Romer, “Rohidin Layak dan Lebih Tulus”

7 Oktober 2024 - 11:37 WIB

Trending di Bengkulu