Aktivitasnusantara.Com – Gejala atau tanda-tanda terkena virus Omicron tidak selalu mudah untuk dikenali. Sebab, gejalanya mirip keluhan yang muncul sehari-hari, seperti batuk, pilek, dan flu.
”Gejalanya mirip memang (dengan flu biasa) batuk, pilek, hidung tersumbat kemudian cairan di hidung atau meler, dan juga rasa lesu, lemah, demikian kadang demam, ini mirip flu biasa,” kata dr Erlina Burhan, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), pada konferensi pers baru-baru ini.
Seperti varian Corona sebelumnya, orang yang terinfeksi Omicron bisa mengeluhkan berbagai tanda atau gejala. Mulai dari yang paling umum hingga gejala yang serius dan memerlukan pertolongan medis.
Maka dari itu, konsultan senior pulmonologi dan perawatan klinis RS Global Parel di Mumbai, dr Harish Chafle, membagi tanda-tanda terkena virus Omicron menjadi 3 kategori:
Tanda-tanda terkena virus Omicron yang paling umum yakni, demam, kehilangan indra penciuman dan rasa.
Tanda-tanda terkena virus Omicron yang kurang umum yakni, sakit tenggorokan, perubahan warna pada jari tangan atau kaki, mata merah atau iritasi.
Tanda-tanda terkena virus Omicron yang Tergolong serius yakni, kesulitan bernapas atau sesak napas, kehilangan bicara atau mobilitas, kebingungan nyeri dada.
Selain gejala-gejala tersebut, berbagai laporan juga menyebut tanda seseorang terinfeksi Omicron juga bisa terlihat saat buang air besar (BAB).
Berdasarkan laporan John Hopkins Medicine, sekitar 20 persen pasien COVID-19 cenderung mengalami diare saat terinfeksi Omicron.
Gejala diare ini perlu dicurigai sebagai tanda terinfeksi Omicron, terlebih disertai dengan gejala Omicron Iainnya seperti flu.
Jika pasien Omicron mengalami gejala ringan, pihak Kementerian Kesehatan RI telah menyediakan layanan konsultasi dan obat gratis. Ini dilakukan agar pasien bisa segera pulih kembali.
Cara Dapat Obat Gratis
Untuk mendapatkan layanan obat gratis dari Kemenkes RI, berikut alur yang harus dijalani:
Pasien melakukan tes PCR di laboratorium yang telah teraflliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kemenkes.
Jika hasil tesnya positif, laboratorium penyedia layanan tes COVID-19 melaporkan data hasil pemeriksaan ke database Kemenkes (NAR) dan pasien akan menerima pesan WhatsApp (WA) dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.
Apabila tidak mendapatkan pemberitahuan melalui pesan WA, pasien bisa memeriksa NIK secara mandiri melalui situs https://isoman.kemkes.go.id.
Setelah mendapatkan pemberitahuan, pasien bisa melakukan konsultasi secara daring atau online dengan dokter di salah satu dari 17 platform layanan telemedicine. (***)