Aktivitasnusantara.Com – Masyarakat diminta untuk tetap mewaspadai penularan Corona Virus Disease (Covid-19), terlebih varian baru Omicron yang diketahui telah masuk ke Provinsi Bengkulu hingga adanya tiga orang dinyatakan positif. Ini disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Dempo X’ler S.Ip, M. AP, “Dengan meningkatnya kasus Covid-19 kemudian masuknya varian Omicron di Bengkulu. Tentu ini jadi warning bagi kita. Jangan sampai ditengah bangkitnya pemulihan ekonomi kita di daerah kembali ambruk akibat kita lalai dalam menerapkan Prokes. Kita wajib selalu waspada, caranya tingkatkan imun tubuh dengan konsumsi makanan bergizi dan vitamin, berolahraga. Serta selalu prokes, jaga diri, hindari kerumunan serta hindari kontak langsung dengan orang yang baru pulang dari luar daerah. Sebab kita tidak tahu apakah orang itu dinyatakan negatif atau malah sebaliknya,” pesan Dempo.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes.
Menurutnya, gejala Covid-19 Omicron ini berbeda dengan gejala dari varian sebelum-sebelumnya. Dimana varian Omicron diyakini tidak menunjukkan tanda-tanda hilangnya penciuman atau perasa. “Maka dari itu sangat penting diwaspadai sejak dini, supaya angka kasus varian Omicron ini tidak lagi bertambah khususnya di daerah kita,” ungkap Herwan.
Menurutnya, dari hasil penelitian dan pengembangan kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, ada beberapa gejala ketika terpapar Covid-19 varian Omicron. Diantaranya demam ringan yang hilang dengan sendirinya, batuk kering, tenggorokan gatal, keringat malam dan badan pegal, serta kelelahan yang ekstrim.
“Untuk langkah pencegahan agar tidak terpapar Omicron diantaranya menjaga jarak fisik minimal satu meter dari orang lain, memakai masker yang pas, membuka jendela untuk meningkatkan fungsi pertukaran udara, hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai, menjaga tangan tetap bersih, dan mendapatkan vaksin dengan segera,” kata Herwan.
Lebih jauh dikatakannya, berdasarkan langkah pencegahan tersebut, berarti penerapan protokol kesehatan (Prokes) dan vaksinasi harus dilakukan. “Maka dari itu kita mengajak seluruh pihak, terutama OPD terkait di tingkat kabupaten/kota untuk terus bersinergi dalam mengingatkan masyarakat agar patuh dan disiplin menerapkan prokes serta vaksinasi,” tutupnya. (Adv)