Aktivitasnusantara.Com- Perguruan Pencak Silat Persinaga Kota Bengkulu ditasbikan sebagai juara umum Kejuaraan Pencak Silat Usia Dini 2022. Sukses ini didapat, setelah berhasil mendulang 6 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
Dengan hasil ini, Persinaga juga berhak memboyong Piala tetap Kemenpora. Trophy diserahkan langsung oleh Ketua Pengprov IPSI Bengkulu, Hopalara, S.Pd, disaksikan Ketua Harian KONI Provinsi Bengkulu, H. Dadang Mishal, SH, MH, di Padepokan Pencak Silat Sidomulyo, Kamis (30/1/22).
Dalam upacara penghormatan penyerahan Trophy, H. Dadang Misal menyatakan memberikan apresiasinya kejuaraan pencak silat usia dini antar perguruan yang dibentang Pengprov IPSI Bengkulu. “KONI memberikan apresiasi atas terselenggaranya kejuaraan ini,” paparnya.
Diungkapkan Politisi PDI-P ini, kejuaraan olahraga usia dini ini hendaknya juga dikuti Pengprov cabor lainnya. Sehingga dapat melahirkan bibit-bibit olahraga potensial. Ini juga adalah aset bagi Provinsi Bengkulu yang butuh perhatian.
“Harapan kami dari pemerintah daerah, khususnya Dispora bisa mendukung serta memberikan batuan secara optimal terhadap event-event usia dini. Sehingga program pembinaan olahraga di Provinsi Bengkulu agar berjalan baik lagi kedepan,” jelas mantan kiper tangguh PS Bengkulu era 80-an ini.
Terpisah Ketua Pengprov IPSI Bengkulu Hopalara mengatakan Kejuaraan Pencak Silat Usia Dini 2022 ini dihelat selama tiga hari (28-30 Desember 2022), di Padepokan Pencak Silat. Atlet yang ikut ambil bagian, datang dari seluruh perguruan pencak silat di Provinsi Bengkulu.
“Alhamdulillah event ini dapat sambutan positif. Yang tampil lebih dari 150 pesilat. Jumlah ini sebetulnya lebih banyak lagi. Tapi panitia membatasi kuota. Mengingat waktu pelaksanaan hanya tiga hari,” ujar Hopalara.
Tapi ke depan, event ini kembali digulirkan. Pengprov IPSI telah memprogramkan, bakal digelar setiap tahun. “Akan kita jadwal setahun dua kali. Karena minat peserta, kita lihat cukup tinggi,” jelas mantan pesilat nasional era 80-an ini.
Lanjut Hopalara, dipentas event pencak silat usia dini, tidak lain untuk menggali potensi pesilat usia dini. Berjibun bibit pesilat berpotensi di daerah ini. Dan ini adalah aset daerah yang butuh perhatian. “Saya optimis dari banyak pesilat cilik ini ke depan akan muncul pesilat tangguh,” papar Hopalara.(Tr)