Aktivitasnusantara.Com– Aksi demonstrasi terus digelar berbagai kalangan sebagai buntut atas kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu. Selasa, (20/09/22) giliran Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Provinsi Bengkulu yang terdiri dari Pemuda Muhammadiyah, IMM, NA, Tapak Suci, dan IPM mengelar aksi di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu.
Pantauan media ini, ratusan massa aksi nampak bergerak dari arah Kampus 4 Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Massa kompoi menggunakan kendaraan roda dua menuju Kantor DPRD dan tiba sekira pukul 13.00 WIB.
Massa kemudian berkumpul dan membentang spanduk yang berisi kecaman atas kenaikan harga BBM. Bahkan salah satu spanduk berbunyi permintaan agar Presiden Jokowi turun, “BBM Naik, Jokowi Turun”
Korlap Aksi, Muhamat Yusuf mengatakan, aksi ini adalah bentuk protes AMM Bengkulu atas ketidakberpihakan pemerintah kepada rakyat. Kenaikan harga BBM telah menindas rakyat kecil dan berdampak serius pada kondisi perekonomian yang belum pulih akibat pendemi.
“Kawan-kawan rapatkan barisan, ini adalah kezaliman yang nyata yang dibuat penguasa kepada rakyat. Ini adalah penindasan, hanya ada satu kata, lawan” teriak Yusuf dari atas Mobil Komando.
Aksi demo sempat berjalan alot lantaran massa mendesak anggota DPRD untuk keluar menemui massa. Kapolres Bengkulu AKBP Andi Dady sempat memfasilitasi perwakilan massa untuk bertemu anggota DPRD di dalam gedung. Namun massa mendesak anggota DPRD yang keluar.
Selang beberapa waktu akhirnya Ketua DPRD Ihsan Fajri didampingi Samsu Amanah, Herwin Suberhani, Jonaidi SP, Darmawansyah, dan Gustiadi menemui massa dan duduk bersama di jalan. Mereka mendengarakan langsung tuntutan massa dan ikut menandatangani tuntutan.
Usai bertemu anggota dewan, massa berangsur membubarkan diri. Aksi demo berjalan damai dan ditutup dengan doa.
Berikut tuntutan lengkap aksi demo AMM Bengkulu:
1. Menolak keras kenaikan harga BBM disaat harga minyak dunia turun serta tidak berpihak pada kondisi rakyat
2. Medesak pemerintah serius memberantas mafia BBM yang merenggut hak subsidi bagi rakyat miskin
3. Mendesak pemerintah untuk mengantisipasi serta mengendalikan harga bahan pokok (inflasi) akibat kenaikan harga BBM yang mencekik ekonomi rakyat.
4. Mendesak pemerintah untuk meningkatkan harga komoditas pertanian
5. Mendesak pemerintah agar meningkatkan UMP untuk mengimbangi kenaikan harga harga BBM
6. Mendesak pemerintah agar melakukan evaluasi dan menunda proyek strategis Negara serta alihkan anggaran proyek strategis negara untuk mensubsidi BBM
Reporter: Alfridho Ade Permana